PREVALANSI HIPOTENSI POST LIBER ELEVASITON DI RUMAH SAKIT BHAYANGAKARA BANJARMASIN MUHAMMAD YUNUS Fakultas Kesehatan Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi Institut Teknologi Kesehatan dan Kesehatan Bali Email :[email protected] ABSTRACT Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting dalam sistem peredaran darah. Menurunkan tekanan darah merupakan komplikasi yang menantang dari induksi anestesi, dan hipotensi berat selama induksi adalah situasi yang serius dan memerlukan diagnosis dan pengobatan yang cepat dan tepat. Posisi elevasi kaki adalah pengaturan posisi dimana tungkai bawah diatur pada posisi yang lebih tinggi dari jantung sehingga darah yang kembali ke jantung akan meningkat dan tidak terjadi penimbunan darah pada tungkai bawah. Efek gravitasi adalah hal yang berlaku pada posisi kaki yang ditinggikan dan akan mengurangi terjadinya pendarahan pada saat operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi hipotensi postlegelevasi di RS Bhayangkara Banjarmasin. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional. Dengan populasi seluruh pasien post operasi di Ruang Bedah RS Bhayangkara Banjarmasin. Dan dengan jumlah sampel 37 pasien pasca operasi di Ruang Bedah RS Bhayangkara Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan prosedur elevasi kaki sebagian besar responden mengalami hipotensi yaitu sebanyak 29 responden (78,4%). Setelah dilakukan prosedur elevasi tungkai sebagian besar responden tidak mengalami hipotensi yaitu sebanyak 29 responden (78,4%). Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar untuk menganalisis kualitas pelayanan dokter spesialis anestesi khususnya pada manajemen pascaoperasi yang berkaitan dengan pencegahan hipotensi. Kata kunci: Hipotensi, Elevasi tungkai