2022_HUBUNGAN HIPERSALIVASI DENGAN SPASME JALAN NAFAS PADA TINDAKAN EKSTUBASI DI UPT RSUD MASSENREMPULU KABUPATEN ENREKANG

Categorie(s):
   Hipersalivasi
Author(s):
   USMAN ADHA
Publisher(s):
 
ISBN:
 
Keyword(s):
  Hipersalivasi, Spasme jalan nafas, Ekstubasi.
DOI:
 
Abstract :
  
HUBUNGAN HIPERSALIVASI DENGAN SPASME JALAN NAFAS PADA TINDAKAN EKSTUBASI DI UPT RSUD MASSENREMPULU KABUPATEN ENREKANG FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI Email: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Hipersalivasi terjadi ketika proses ekstubasi dikarenakan refleks menelan pasien yang belum baik setelah dilakukan tindakan ekstubasi.Spasme jalan nafas merupakan respon berlebihan yang distimulasi oleh adanya darah, sekret, atau debris bedah, terutama saat kedalaman anestesi yang ringan. Selama keadaan anestesi ringan stimulasi atau manipulasi bukal, faring, laring, dan perut atas, dan iritasi hidung semua terlibat dalam produksi spasme jalan nafas. Biasanya, Spasme jalan nafas dimanifestasikan dengan stridor yang dapat berlanjut menjadi obstruksi jalan napas dan membutuhkan respon segera. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan hipersalivasi dengan spasme jalan nafas pada tindakan ekstubasi di UPT RSUD Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Metodologi : Desain dalam penelitian ini adalah analitik observasional, jumlah sampel sebanyak 50 responden yang diambil secara consecutive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, data dianalisis dengan menggunakan uji statistik spermean-rho. Hasil Penelitian: Mayoritas responden hipersalivasi sebanyak 38 Orang (76,0%), sedangkan yang tidak hipersalivasi sebanyak 12 Orang (24,0%). Sedangkan responden yang mengalami spasme jalan nafas derajat 0 sebanyak 10 orang (20%), derajat 1 Sebanyak 29 orang (58.0%) dan derajat 2 sebanyak 11 orang (22%) dan tidak ada responden yang mengalami spasme jalan nafas derajat 3. Berdasarkan table 5.9 diperoleh hasil ada hubungan antara hipersalivasi dengan spasme jalan nafas dengan pasien pasca general anestesi di UPT RSUD Massenrempulu Kabupaten Enrekang ( p=0,000 ) dengan hubungan kuat. Kesimpulan : Ada hubungan antara hipersalivasi dengan spasme jalan nafas pada pasien pasca tindakan ekstubasi. Kata Kunci : Hipersalivasi, Spasme jalan nafas, Ekstubasi.
 
ISSN:
  0
eISSN:
  0
SIZE:
 
PAGE TOTAL:
 
Description:
  SKRIPSI