2022_EFEKTIFITAS PERBANDINGAN BLANKET WARMER DENGAN SELIMUT BIASA (TEBAL) TERHADAP PENANGANAN SHIVERING PADA PASIEN POST SEKSIO SESAREA DENGAN ANESTESI SPINAL DI RUANGAN PEMULIHAN RSUD KECAMATAN MANDAU TAHUN 2021

Categorie(s):
   Anestesi spinal
Author(s):
   SUPRIADI
Publisher(s):
 
ISBN:
 
Keyword(s):
  Anestesi spinal, Shivering, Blanket Warmer
DOI:
 
Abstract :
  
EFEKTIFITAS PERBANDINGAN BLANKET WARMER DENGAN SELIMUT BIASA (TEBAL) TERHADAP PENANGANAN SHIVERING PADA PASIEN POST SEKSIO SESAREA DENGAN ANESTESI SPINAL DI RUANGAN PEMULIHAN RSUD KECAMATAN MANDAU TAHUN 2021/2022 SUPRIADI Fakultas Kesehatan Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi Istitut Teknologi Dan Kesehatan Bali E-mail: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu komplikasi dari spinal anestesi adalah penurunan suhu (hipotermia), yang akan berlanjut menjadi shivering. Menggigil (shivering) merupakan keadaan yang ditandai dengan adanya peningkatan aktifitas paska anastesi spinal. Efek samping shivering diantaranya adalah peningkatan konsumsi oksigen, metabolisme, curah jantung dan ventilasi semenit, penurunan saturasi oksigen, peningkatan tekanan darah, tekanan intracranial dan tekanan intraokuler. Intervensi untuk mengatasi shivering salah satunya adalah penggunaan selimut. Beberapa yang sering digunakan adalah selimut tebal dan Blanket Warmer. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas perbandingan penggunaan Blanket Warmer dan selimut tebal terhadap suhu pada pasien shivering post spinal anestesi yang dilakukan operasi Sectio Caesaria. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 80 orang yang terbagi menjadi 40 orang dengan Blanket Warmer dan selimut tebal. Suhu rata –rata pretest 34,0-35,8°C, sedangkan rata-rata suhu posttest 36,0-36,6°C. Hasil: Berdasarkan analisa statistik terhadap 80 sampel yang dilakukan penelitian, diketahui bahwa nilai p - value sebesar 0,000 hal ini berarti terdapat pengaruh Blanket Warmer dan selimut biasa terhadap derajat shivering pasien post SC dengan spinal anestesi. Berdasarkan uji Wilcoxon terhadap efektifitas penanganan shivering antara Blanket Warmer dan selimut biasa didapatkan hasil bahwa p-value sebesar 0.481 (>0,05) Kesimpulan: Tidak ada perbandingan antara pemberian Blanket warmer dan selimut biasa terhadap penanganan shivering pada pasien Sectio Caesarea (SC) dengan anastesi spinal di ruangan pemulihan RSUD Mandau. Kata kunci : Anestesi spinal, Shivering, Blanket Warmer
 
ISSN:
  0
eISSN:
  0
SIZE:
 
PAGE TOTAL:
 
Description:
  SKRIPSI