2022_GAMBARAN PONV TERHADAP PELAKSANAAN METODE ERAS PADA PASIEN SC DENGAN SUBARACHNOID BLOCK (SAB) DI RS. NINDHITA SAMPANG

Categorie(s):
   Sectio Caesarea
Author(s):
   VALENTINE CLARADICHA
Publisher(s):
 
ISBN:
 
Keyword(s):
  Sectio Caesarea, Subarachnoid Block, ERAS, PONV
DOI:
 
Abstract :
  
GAMBARAN PONV TERHADAP PELAKSANAAN METODE ERAS PADA PASIEN SC DENGAN SUBARACHNOID BLOCK (SAB) DI RS. NINDHITA SAMPANG Valentine Claradicha Program Studi Ilmu Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Tindakan Sectio Caesarea (SC) dilakukan tehnik anestesi Subarachnoid Block (SAB). Salah satu komplikasi SAB yaitu Post Operative Nautea and Vomiting (PONV). Untuk mengurangi kejadian PONV, telah ditemukan Metode baru yaitu Metode Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) Tujuan: Untuk mengetahui Gamabaran PONV terhadap Pelaksanaan Metode ERAS Pada Pasien SC Dengan Menggunakan Subarachnoid Block (SAB) Di RS. Nindhita Sampang. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Rs. Nindhita Sampang. Tehnik pengambilan data dengan total sampling, yaitu didapatakan 60 responden SC dengan SAB yang menggunakan Metode ERAS . Intrumen penelitian menggunakan lembar observasi, dan analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini univariat. Hasil: Karakteristik yang diukur meliputi usia 30-35 sebanyak 29 responden (48,3 %), dan IMT berat badan ideal (18,5-24,9) sebanyak 33 responden (38,3%) serta riwayat PONV 44 reponden (73,3%). Dari serangkaian ERAS yang diamati peneliti adalah puasa pra anestesi 6-8 jam 50 responden (83,3%), intra anestesi penggunaan OPIOID dengan nyeri sedang 56 responden (93,3%), dan pasca anestesi dengan mobilisasi dini kurang dari 6 jam 60 responden (100%). Kejadian PONV tidak mual muntah 50 responden (83,3%). Kesimpulan: Kelompok terbesar usia 30-35 sebanyak 29 (48,3%), IMT 18,5-24,9 SEBANYAK 33 RESPONDEN (38,3%), kelompok riawayat PONV yang mengatakan tidak mual muntah 44 responden (73,3%). Berdasarkan ERAS pra anestesi puasa 6-8jam 50 responden (83,3%), intra anestesi yang mengalami nyeri ringan 50 responden (83,3%0, dan pasca anestesi mobilisasi dini kurang dari 6 jam 60 rsponden (100%). Yang tidak ada PONV 50 responden (83,3%), elemen keberhasilan ERAS pra anestesi dengan interval puasa, penggunaan non OPIOID minimalis di intra anestesi, dan mobilisasi dini kurang dari 6 jam pasca anestesi.
 
ISSN:
  0
eISSN:
  0
SIZE:
 
PAGE TOTAL:
 
Description:
  SKRIPSI