Pelatihan Implementasi Blended Learning Menggunakan Metode Flipped Classroom Di SMK Farmasi Saraswati 3 Denpasar

Categorie(s):
  
Author(s):
   Ida Bagus Ardhi Putra, I Putu Gede Sutrisna, I Gusti Agung Galuh Wismadewi
Keyword(s):
 
DOI:
 
Abstract :
  
Pandemi Covid-19 berdampak ke berbagai sekor, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memerintahkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring dan melarang pelaksanaan kegiatan pendidikan secara tatap muka. Dalam tahap transisi dari pembelajaran full online menjadi tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan, pembelajaran daring seharusnya tetap dipertahankan, mengingat pembelajaran daring memiliki kelebihan-kelebihan, yaitu fleksibilitas dalam pelaksanaannya dari segi waktu dan tempat. Pembelajaran daring tidak dapat menggantikan tatap muka, dan pembelajaran tatap muka akan lebih bagus apabila digabungkan dengan pembelajaran daring. Metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka dikenal dengan blended learning. Pembelajaran blended adalah pembelajaran yang menggabungkan aspek terbaik dari pembelajaran tatap muka dengan keunggulan pembelajaran daring dan merupakan diprediksi menjadi model pembelajaran di masa depan. Beberapa kelemahan yang ditemukan dalam pengajaran tatap muka antara lain: keterbatasan interaksi guru siswa, umpan balik tertunda, dan keterbatasan visualisasi bahan ajar. Sedangkan keuntungannya adalah siswa mendapatkan pengalaman langsung dan pendidikan karakter untuk mempromosikan perilaku yang baik seperti: rasa hormat, kejujuran, kebaikan, dan kerja keras yang dimodelkan oleh guru. Pembelajaran online dapat mengatasi keterbatasan waktu, lokasi, dan budaya. Oleh karena itu, blended learning memberikan pendekatan baru yang mewarisi keunggulan dari setiap mode pembelajaran. Salah satu metode blended learning yang populer diterapkan adalah flipped classroom. Pada kelas flipped classroom, siswa pertama-tama mempelajari materi secara daring sebelum waktu pembelajaran di kelas, dan kemudian pada saat pembelajaran di kelas secara tatap muka dilakukan kegiatan pembelajaran seperti review materi, tanya jawab, diskusi dan praktik. Penggunaan metode blended learning selama masa transisi ke pembelajaran tatap muka terbatas masih belum optimal dilakukan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplementasikan model blended learning. Permasalahan di atas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di SMK Saraswati 3 Denpasar yang berlokasi di Jalan Kamboja No.11 A Denpasar. Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Kepala SMK Saraswati 3 Denpasar diketahui bahwa selama pembelajaran tatap muka pembelajaran daring sudah tidak dilakukan dan full dilakukan secara tatap muka terbatas. Kekurangan dari pembelajaran tatap muka dengan waktu terbatas di sekolah seperti ini adalah terbatasnya waktu guru dalam menjelaskan materi pembealjaran. Selain itu siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Maka dari itu, dosen dari Institut Teknolgi dan Kesehatan (ITEKES) Bali melalui kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran blended learning dengan metode flipped classroom. Target yang dicapai dalam kegiatan PkM ini antara lain: (1)Meningkatnya pengetahuan para guru tentang model pembelajaran blended learning; (2) Meningkatnya keterampilan para guru tentang penggunaan Google Classroom; (3) Meningatnya keterampilan para guru dalam menerapkan model blended learning dengan metode flipped classroom menggunakan Google Classroom. Ada tiga tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan PkM ini, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
 
ISSN:
  0
eISSN:
  0
Description:
  Laporan Kegiatan Pengabmas IB Ardhi