ABSTRAK Latar Belakang: Pentingnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas penting diberikan pada siswa yang telah memasuki usia remaja, karena pada masa ini fungsi hormonal sedang meningkat dan menyebabkan anak mudah terangsang dan mulai memperhatikan lawan jenisnya. Hal ini dikarenakan pada usia remaja kematangan seksual anak sudah mulai berkembang. Pengetahuan dan sikap remaja terhadap prilaku seks bebas sangat penting dan dapat mempengaruhi sikap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja pada masa pubertas tentang perkembangan organ seks di SMP 3 Denpasar. Metode: Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian cross-sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional, atau pengumpulan data dan pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner pengetahuan dan sikap remaja. Hasil: Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan memiliki sikap positif adalah sebanyak 124 remaja atau (49,6%) dan menunjukan P Value 0,453 yang artinya terdapat hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja pada masa pubertas tentang perkembangan organ seks di SMP 3 Denpasar Hasil ini menunjukan pengetahuan yang baik akan sejalan dengan sikapnya yaitu baik, hal ini juga akan di dukung melalu kegiatan ektrakulikuler di sekolah. Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (98,8%).

Background. The importance of knowledge about the dangers of casual intercourse is essential for teenage students because, at this time, the hormonal function is increasing and causes children to become easily aroused and start paying attention to the opposite sex. The change is caused by thedevelopment of children’s sexual maturity. Teenagers’ knowledge and attitudes towards free sexual behaviour are essential and can influence individual attitudes.The purpose of this study was to determine teenagers’ level of knowledge and attitude regarding the development of sexual organs during the puberty period at Junior High School 3 Denpasar. Method. This study employed quantitative descriptive with a cross-sectional type of research. In this research, the dynamics of the correlation between risk factors and effects by means of an approach, observational, or data collection and data collection using a questionnaire sheet on teenagers’ knowledge and attitudes were studied. Results. Findings indicated that the majority of respondents had a good level of knowledge and a positive attitude in 124 respondents (49.6%). Moreover, this result showed a p-value of 0.453, which means there was a correlation between the level of knowledge and attitudes of teenagers during the puberty period regarding the development of sexual organs in Junior High School 3 Denpasar. These results indicated that good knowledge would be in line with a good attitude; furthermore, this would be supported through extracurricular activities at school. Conclusion. This research concludes that the majority of respondents have good knowledge (98.8%).