Latar Belakang: Masa remaja memiliki kecenderungan jiwa yang labil, pencarian jati diri, perilaku meniru dan mempelajari berbagai hal dari lingkungan sekitarnya, sehingga dapat terjadi perilaku cyberbullying di kalangan remaja. Cyberbullying dapat dikatakan sebagai perilaku melecehkan, menghina, merendahkan, mengancam, atau membahayakan seseorang secara berulang menggunakan media internet melalui telepon genggam, laptop, komputer, tablet, atau perangkat elektronik lainnya yang dapat membahayakan korbannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi remaja terhadap perilaku cyberbullying di SMP N 1 Bangli. Metode: Penelitian ini menggunkan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel sebanyak 345 responden. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil: Sebagian besar responden yaitu sebanyak 146 (42.3%) responden memiliki persepsi yang sesuai terhadap cyberbullying. Sedangkan sebagian besar responden yaitu sebanyak 199 (57.7%) responden memiliki persepsi yang kurang sesuai terhadap cyberbullying. Kesimpulan: Persepsi yang kurang sesuai dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman yang rendah mengenai cyberbullying, sehingga perlunya remaja meningkatkan pengetahuan tentang cyberbullying melalui internet, media sosial, penyuluhan. Kata Kunci: Remaja, cyberbullying, persepsi

Background. Adolescence has a tendency to be unstable, self-searching, imitating and learning various things from the surrounding environment; so that, cyberbullying behavior can occur among adolescents. Cyberbullying can be said to be the behavior of harassing, insulting, degrading, threatening, or harming a person repeatedly using internet media through mobile phones, laptops, computers, tablets, or other electronic devices that can be harmful. Aim. To describe the adolescents' perception about cyberbullying behavior in Junior High School 1 Bangli. Method. This study employed quantitative descriptive design with cross-sectional approach and conducted in May, 2024. The number of samples were 345 respondents recruited through total sampling technique. The data were collected using questionnaire of perception and analyzed using statistical descriptive analysis. Finding. The findings showed that 146 (42.3%) respondents had appropriate perception of cyberbullying. Meanwhile, majorly there were 199 (57.7%) respondents had inappropriate perception of cyberbullying. Conclusion. Inappropriate perception can be influenced by poor knowledge and understanding of cyberbullying. Thus, it is necessary for adolescents to increase their knowledge about cyberbullying through the internet, social media, counseling. Keywords: Adolescents, cyberbullying, perception