Latar Belakang: Kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk sembuh dan dapat juga didukung oleh keluarga yang dimana sangat berperan penting dalam mengawasi pasien melakukan pengobatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberculosis paru di wilayah kerja puskemas 3 denpasar selatan dan puskesmas 4 denpasar selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 113 responden yang didapatkan dari Puskesmas III & IV Denpasar Selatan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner selama 1 bulan dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga baik sebanyak 68 responden (60,2%) sedangkan dukungan keluarga buruk sebanyak 45 responden (39,8%). Sebagian besar responden memiliki kepatuhan minum obat tinggi sebanyak 112 responden (99,1%) sedangkan kepatuhan minum obat rendah sebanyak 1 responden (0,9%). Hasil uji fisher’s exact test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberculosis paru di wilayah kerja puskesmas Denpasar Selatan dengan p-value 0,398. Kesimpulan: Dukungan Keluarga memiliki peran penting dalam kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Diharapkan pasien selalu melibatkan kelarga dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Pasien Tuberkulosis

Background: The compliance of taking madicine on patients with tuberculosis is important to be done. Family support has a role in monitoring the patients during the treatment. Purpose: To determine the relationship between family support and compliance of taking medicine on patients with tuberculosis in the working area of Public Health Center 3 South Denpasar and Public Health Center 4 South Denpasar. Method: This study employed analytical correlation design with cross sectional approach. The samples were taken by using total sampling technique. There were 113 respondents recruited as the samples. The data were collected by using questionnaire during a month. The data were analyzed by using univariate and bivariate analysis with SPSS. Findings: The result of the research showed that 68 respondents (60.2%) had good family support, 45 respondents (39.8%) had poor family support. Most of the respondents such as 112 respondents (99.1%) had good compliance in taking the medicine and 1 respondent (0.9%) had poor compliance in taking the medicine. The result of fisher’s exact test showed that there wasn’t realtionship between family support and compliance of taking medicine on patients with tuberculosis in the working area of Public Health Center South Denpasar (p-value 0.398). Conclusion: Family support has an important role in compliance of taking medicine on patients with tuberculosis. It is expected that family should involve in treating the patients especially for the patients who have poor family support. Keywords: Family Support, Compliance of Taking Madicine, Patients with Tuberculosis