Latar Belakang: Agitasi adalah suatu tingkat kesadaran yang mengalami disosiasi sehingga pasien pasca operasi anestesi umum menjadi tidak tenang, iritatif, tidak bisa diatur, atau tidak bisa bekerja sama. Anestesi merupakan suatu upaya untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri. Salah satu bentuk anestesi adalah anestesi inhalasi, anestesi inhalasi banyak digunakan karena mudah pemberiannya dan dapat mengawasi efek samping. Angka kejadian agitasi berkisar 10-50%, bahkan dapat mencapai 80%. Keadaan ini secara klinis mungkin tidak memiliki dampak merugikan jangka panjang. Tujuan:. Untuk mengidentifikasi kejadian agitasi dengan pemeberian sevofluran general anestesi pada pasien dengn status fisik ASA II di ruang pemulihan RS Tk. II Udayana Metode: studi kasus deskriptif kualitatif dengan rancangan multiple case study dengan analisa data case analysis dan Cross-case analysis. pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi 5 partispan Hasil: Keseluruhan partisipan penelitian dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan tergolong dalam usia dewasa sampai lanjut usia ( Lansia), pada usia dewasa 3 partisipan mengalami agitasi dan 1 partisipan tidak mengalami agitasi. Pada partisipan lansia tidak mengalami agitasi Kesimpulan: tidak semua partisipan mengalami agitasi, 3 partisipan mengalami agitasi dan 2 partisipan tidak mengalami agitasi Kata kunci: Agitasi, Anestesi Umum, Sevofluran