Latar Belakang: Populasi diabetes melitus secara global diperkirakan terus akan meningkat seiring berjalannya waktu. Dengan peningkatan perilaku kesehatan dapat meminimalkan resiko-resiko yang memperburuk kondisi, manajemen self care menjadi salah satu pengaturan pola hidup dalam penerapan perilaku hidup sehat. Salah satu perilaku hidup sehat pada pasien diabetes melitus adalah dengan perawatan pada kaki Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Management self care dengan perawatan kaki pada pasien diabetes melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Timur I. Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penderita DM di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Timur yang di akomulasikan dari bulan April – Mei 2024 yaitu sebanyak 224 penderita dengan jumlah sampel sebanyak 142 responden dengan metode convenience sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu kuesioner DSME dan NAFF. Data dianalisis menggunakan Spearman-rho. Hasil : Hasil penelitian ini ditemukan sebagian besar responden adalah perempuan (52,8%), dengan rentang usia 60-75 tahun (49,3%). Berdsarkan pengetahuan managemnet self care ditemukan pengetahuan baik (63%), pengetahuan cukup 13,4% dan pengetahuan kurang 18,3%. Perilaku perawatan kaki didominasi dengan perilaku baik (69,0%). Sehingga dari uji analisis dengan Spearman rho ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p-value

Background. The global diabetes mellitus (DM) population continues to increase over time. With an increase in health behavior, risks that worsen the condition can be minimized. Self-care management is one of the lifestyle adjustments that can be made to implement healthy lifestyle behaviors. One of the healthy lifestyle behaviors in diabetes mellitus patients is foot care. The purpose of this study was to determine the correlation between the knowledge of self-care management and foot care behavior in diabetes mellitus patients in the working area of Public Health Centre I East Denpasar. Method. This study employed descriptive analytics with a cross-sectional approach. The population was all DM sufferers in the Public Health Centre I East Denpasar working area, which accumulated from April to May 2024, totalling 224 sufferers. In this study, 142 respondents were recruited as a sample using convenience sampling. Data were collected using the DSMQ and NAFF questionnaires and analyzed using Spearman-Rho. Results. Findings indicated that most respondents were female (52.8%) and aged 60-75 (49.3%). Based on self-care management knowledge, 63% of respondents had good knowledge, 13.4% had moderate knowledge, and 18.3% had poor knowledge. Most respondents showed good foot care behavior (69.0%). Therefore, the analysis test result through Spearman rho showed a significant correlation (pvalue