Latar Belakang: Quarter life crisis (QLC) adalah fase dimana seseorang usia 18-29 tahun merasakan kekhawatiran, bingung, dan tidak memiliki arah atau tujuan. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidakpastian dalam kelanjutan hidupnya dan overthinking akan masadepannya. Masa beranjak dewasa (emerging adulthood) merupakan masa peralihan dari remaja menuju dewasa yang terjadi dari usia 18 hingga 29 tahun dan ditandai dengan adanya eksperimen dan eksplorasi. QLC merupakan sebuah krisis emosional yang beragam hingga memunculkan perasaan negatif yang kuat akan kekhawatiran pada ketidakpastian kehidupan mendatang. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran quarter life crisis pada Mahasiswa prodi S1 Keperawatan di ITEKES Bali. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa tinggkat akhir di Kampus ITEKES Bali dengan jumlah sampel sebanyak 118 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar kuesioner QLC. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (86,4%) mengalami QLC pada kategori sedang, sementara sebagian kecil berada pada kategori rendah (0,8%) dan tinggi (12,7%). Faktor internal seperti kurangnya motivasi dan ketidakpastian terhadap identitas diri menjadi pemicu utama QLC, sedangkan faktor eksternal meliputi tekanan akademis, harapan orang tua, dan tuntutan kehidupan sosial. Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang gambaran QLC pada mahasiswa dan menjadi dasar bagi intervensi yang bertujuan untuk membantu individu menghadapi krisis ini dengan lebih baik. Kata Kunci: Quarter life crisis, mahasiswa tingkat akhir, keperawatan, dewasa awal, krisis emosional.

Background: Quarter life crisis (QLC) is a phase where a person aged 18-29 years old feels worried, confused, and has no direction or purpose. This is caused by uncertainty in the continuation of his life and overthinking about his future. Emerging adulthood is a transitional period from adolescence to adulthood that occurs from 18 to 29 years of age and is characterized by experimentation and exploration. QLC is a multifaceted emotional crisis that leads to strong negative feelings of worry about the uncertainty of future life. Objective: To find out the quarter life crisis experienced by the Bachelor of Nursing students in ITEKES Bali. Methods: This research employed descriptive quantitative design with cross sectional approach. The population in this study were final year students of ITEKES Bali with a sample size of 118 respondents. The research instrument used was the QLC questionnaire sheet. Results: The results showed that the majority of respondents (86.4%) experienced moderate QLC, and some respondents (0.8%) experienced low and high (12.7%) QLC. Internal factors such as lack of motivation and uncertainty about self-identity were the main triggers of QLC, and external factors, including academic pressure, parents expectations, and the demands of social life also trigger the QLC. Conclusion: This study is expected to provide an in-depth understanding of the picture of QLC in university students and serve as a basis for interventions aimed at helping individuals to cope with the crisis better. Keywords: Quarter life crisis, final year students, nursing, emerging adulthood, emotional crisis.