Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Dalam Pencegahan Abortus Provocatus Di Karang Taruna Desa Bebandem Karangasem Tahun 2018 Ni Luh Putu Sugiantini Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO ( World Health Organization ) adalah usia 12-24 tahun, dimana masa remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik ( meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh ) dan fungsi fisologis (kematangan organ-organ seksual dan produksi hormon seksual meningkat. Tujuan : Untuk menganalisa hubungan antara pengetahuan remaja dengan sikap remaja tentang abortus provocatus dalam pencegahan abortus provocatus. Metode : penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Karang Taruna Desa Bebandem Karangasem dengan total 32 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karang taruna Desa Bebandem Karangasem. Hasil : Dari 32 orang responden, sebanyak 31 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sedangkan dari hasil analisa sikap remaja dalam pencegahan aborsi provocatus, sebanyak 27 responden memiliki sikap yang baik, dan 5 responden memiliki sikap yang cukup. Dan dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Spearman didapatkan hasil p < α (p=0,01). Kesimpulan : Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan atau bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja dalam pencegahan aborsi provocatus di Desa Bebandem. Kata Kunci : Aborsi, Sikap, Pengetahuan, Remaja