Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah kondisi kronis di mana tingkat glukosa dalam darah meningkat sebab di mana tubuh tidak mampu menghasilkan insulin. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes melitus, maka perlu dilakukan pengontrolan diabetes melitus diantaranya dengan melakukan pendekatan kepada individu yang difokuskan pada keyakinan individu akan kemampuannya untuk mengolah, merencanakan, memodifikasi perilaku sehingga mencapai perilaku kesehatan yang lebih baik serta meningkatkan aktivitas fisik individu tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Efikasi Diri dengan Kepatuhan Melakukan Aktivitas Fisik pada pasien Diabetes Melitus di UPTD Puskesmas II Denpasar Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan desain analitik korelasi dangan pendekatan cross-sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penderita DM di UPTD Puskesmas II Denpasar Barat yang di komulasikan dari bulan Desember – Januari 2025 yaitu sebanyak 341 penderita dengan jumlah sampel sebanyak 109 responden dengan metode convenience sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Efikasi diri dan Aktifitas fisik (IPAQ). Data dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan sebagian besar responden adalah perempuan (55,0%), dengan rentang usia 60-75 tahun (77,1%). Berdasarkan Efikasi diri ditemukan efikasi diri baik 67,9% dan Efikasi diri kurang yaitu 32,1%. Dengan aktivitas fisik yang didominasi oleh aktivitas fisik baik yaitu 54,1% dan aktivitas fisik buruk 45,9%. Sehingga dari uji analisis dengan Chi-square ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p-value

Background. Diabetes mellitus (DM) is a chronic condition in which blood glucose levels increase due to the body's inability to produce insulin. Preventing the complications, diabetes mellitus control is needed. The approach to individuals is focused on the individual's belief in their ability to process, plan, modify behavior to achieve better health behavior and increase the individual's physical activity. Aim. To determine the correlation between self-efficacy and compliance in doing physical activity in diabetes mellitus patients at Public Health Center II West Denpasar. Method. This study employed quantitative study using correlational analytic design with cross-sectional approach. There were 109 respondents recruited as the sample using convenience sampling technique and the study was conducted from December - January 2025. The data were collected using Self-Efficacy and Physical Activity Questionnaire (IPAQ); further, it analyzed using Spearman's Rho. Finding. The findings found that the majority of respondents were female (55.0%), with an age range of 60-75 years (77.1%). Based on self-efficacy, there were 81.7% respondents had high self-efficacy, 5.5% respondents had moderate self-efficacy and low self-efficacy 12.8% respondents. Furthermore, the physical activity dominated by good physical activity at 47.7%, sufficient activity at 32.1% and less physical activity at 20.2%. In addition, the analysis test of Spearman Rho found that there was no significant correlation (p-value> 0.05) between the self-efficacy and compliance in doing physical activity with correlation coefficient (0.129). Conclusion. There is still a need to provide health education related to health behavior that can increase awareness of diabetic patients in motivating and convincing the patients about the importance of doing physical activity. Keywords: Self-efficacy, Physical Activity, Diabetes Mellitus