Latar Belakang: Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program prioritas dalam (Sustainable Development Goals (SDGs). Partisipasi pria dapat berbagi peranan dengan cara berpartisipasi dalam KB serta masalah kesehatan reproduksi dengan cara Metode Operasi Pria (MOP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi suami dalam MOP di Puskesmas Kuta I. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling sebanyak 99 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik analisa menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Berdasarkan karakteristik responden sebagian besar responden dengan umur > 35 tahun sebanyak 73 orang (73,7%), sebagian besar responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 65 orang (65,7%), sebagian besar responden dengan pekerjaan swasta sebanyak 67 orang (67,7%) dan sebagian besar responden memiliki 2 anak sebanyak 45 orang (45,5%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar suami dengan tingkat pengetahuan kurang dalam penggunaan kontrasepsi MOP di Puskesmas Kuta I sebanyak 72 orang (72,3%) dan sebagian besar suami tidak berpartisipasi dalam penggunaan kontrasepsi MOP di Puskesmas Kuta I sebanyak 88 orang (88,9%). Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rho dengan nilai p= 0,001 lebih kecil dari yang ditetapkan yaitu < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi suami dalam MOP. Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dengan partisipasi suami dalam MOP di Puskesmas Kuta I. Kata Kunci: Pengetahuan, Partisipasi, Metode Operasi Pria

Background. Family Planning (KB) is one of the priority programs in the Sustainable Development Goals (SDGs). Male participation can share roles by participating in family planning and reproductive health problems by means of the Male Surgery Method (Vasectomy). Aim. To determine the correlation between the knowledge level and the participation of husbands in vasectomy at Public Health Center I Kuta. Method. This study employed observational analysis design with cross-sectional approach. There were 99 respondents who met the inclusion and exclusion criteria recruited as the sample through purposive sampling technique. The data were analysed using the Spearman's Rho test. Finding. Firstly, the findings showed that the characteristics of the respondents were majorly in the range age of > 35 years old with numbers 73 respondents (73.7%), the majority of the respondents had latest education in the Senior High School level with 65 respondents (65.7%); further, the majority of the respondents worked in private company as many as 67 respondents (67.7%) and majorly the respondents had 2 children with numbers 45 respondents (45.5%). Second, the husbands were majorly had lack of knowledge in the use of vasectomy contraception method with number 72 respondents (72.3%); moreover, they were majorly did not participate in vasectomy contraception method as many as 88 respondents (88.9%). The results of the statistical test using Spearman Rho found a value of p= 0.001 < 0.05, then Ha was accepted. The result indicated there were correlation between knowledge and husband's participation in vasectomy. Conclusion. There is a correlation between knowledge level and husband's participation in vasectomy at Public Health Center I Kuta. Keywords: Knowledge, Participation, Male Surgery Methods