ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN POST OPERSI KATARAK HARI KE 7 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS II DINAS KESEHATAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN. GEDE YUDA PRADIPTA ARTA Program Studi DIII Keperawatan stikes bali [email protected] ABSTRAK Latar belakang: Menurut WHO jumlah orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia pada tahun 2010 adalah 285 juta orang atau 4,24% populasi, sebesar 0,58% atau 39 juta orang menderita kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami low vision. 65% orang dengan gangguan penglihatan dan 82% dari penyandang kebutaan berusia 50 tahun atau lebih (Global Data on Visual Impairment 2010, WHO 2012). Menurut pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI jumlah penderita katarak di bali sebanyak 2,7%. Tujuan: Adapun tujuan umum penulisan ini adalah membandingkan asuhan keperawatab gerontik dengan post operasi katarak hari ke 7 yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan keperawatan, evaluasi keperawatan. di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas II dinas kesehatan kecamatan denpasar Selatan. Metode: metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah studi kasus dengan 2 perbandingan. Hasil: berdasarkan data yang dikumpulkan dapat diambil kesimpulan klien katarak yang disebabkan oleh kekeruhan lensa mata yang menyebabkan terjadinya kecemasan yang berlebihan yang mengakibatkan ansietas yang ditandai dengan cemas dan gelisah merasa takut jika mau di operasi. gelisah dan cemas kawatir dan takut dengan kondisinya tanda-tanda vital klien: td : 140/90 mmHg. N: 120x/menit. RR: 20x/menit. S: 36,5oc, Jenis Kelamin berpengaruh kedua timbulnya terjadinya katarak. Kejadian katarak wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria karena pada wanita terjadi menepouse. Saat itu biasanya terjadi gangguan hormonal sehingga ada jaringan tubuh yang mudah rusak. (Gasper Awopi, Tavip Dwi Wahyuni, Sulasmini, 2016) Kata Kunci: Asuhan Keperawatan gerontik, post operasi katarak ke hari 7