Pendahuluan: Kopi termasuk dalam golongan minuman psikostimulan. Kandungankafeinpadakopimempengaruhipeningkatankadardopaminpadaotak sehingga salah satu fungsi dari kafein adalah stimulan untuk sistem syaraf pusat. Konsumsi kafein dapat pula meningkatkan adrenalin dan tekanan darah. Hal ini dapat menimbulkan efek negatif apabila dikonsumsi secara berlebih, diantaranya adalah timbulnya anxiety atau rasa cemas, rasa lelah saat terbangun dari tidur di pagi hari gangguan tidur serta rendahnya kualitastidur. Metode: Pencarian artikel dilakukan di beberapa database seperti science direct dan google scholar dalam waktu 10 tahun terakhir serta dipublikasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hasil pencarian berhasil memperoleh 2.020 artikel , namun yang memenuhi kriteria adalah 8 artikel. Penulis menilai 5 artikel tersebut dengan critical appraisal summary axis cross sectionalstudy. Hasil: Hasil review dari kelima artikel yaitu, 3 artikel menyatakan terdapat hubungan dan 2 artikel menyatakan tidak terdapt hubungan. Hal ini menandakan masih adanya kesenjangan kualitas tidur pada peminumkopi. Kesimpulan: hasil literature review, perlu dilakukan evaluasi dan bila perlu dilakukan kembali penelitian tentang kualitas tidur pada remaja. Dilihat dari gaya hidup masyarakat kekinian dengan cara berkumpul-kumpul dengan menikmati minuman berkafein tanpa mengenal waktu dan meningkatnya kedai-kedai kopi di setiapdaerahmembuatsemakinbanyaknyapengonsumsiankopiataupunminuman berkafeinlainnya,tidaklepasdarihal-halnegativejikadosiskonsumsikafeinyang berlebihan dapat mempengaruhi kualitastidur. Kata kunci: Kualitas tidur, Kopi, Kafein

Background: Coffee falls in the group of psychostimulant drinks. The caffeine in coffeeaffectstheincreaseofdopaminelevelsinthebrain,thusoneofthefunctions of caffeine is as a stimulant for the central nervous system. Caffeine consumption can also increase adrenaline and blood pressure. This can cause negative effects when the coffee is consumed excessively, such as the emergence of anxiety, tiresomewhenwakingupfromsleepinthemorning,sleepingdisturbanceandpoor sleepingquality. Method: The article searching was carried out through some databases, such as science direct and google scholar. The articles selected for this study were those published in the last 10 years and written in Indonesian and/or English. 2,020 articleswerefoundthroughthesearchengine,howeverthosewhichmetthecriteria wereonly5articles.The5articleswerethenreviewedbyusingthecriticalappraisal summary axis cross sectionalstudy. Results: The results of the review revealed that among 5 articles reviewed, 3 articlesstatedthattherewasacorrelationbetweencoffeeconsumptionandsleeping quality,whereas2articlesstatedtherewasnocorrelationbetweenthetwovariables. Thisfindingindicatedthattherewasagapinthestudyresultonsleepingqualityof coffee drinkers. Conclusion: From the result of this literature review, it can be concluded that it is important to evaluate and if necessary to re-do the research on sleeping quality in the youngsters. Judging from the lifestyle of today's society – holding gatherings/socialeventswithcaffeinatedbeverageswithoutconsiderationaboutthe serving time and the increasing number of coffee shops in each region has caused therisingconsumptionofcoffeeorothercaffeinateddrinksinthesociety.Thisfact cannot be separated from the negative sides of drinking coffee - when the caffeine consumption is excessive, it can affect the sleepingquality. Keywords: Sleeping Quality, Coffee, Caffeine