2021_GAMBARAN KEJADIAN HIPOTERMI PADA PEMBERIAN ELEMEN PENGHANGAT CAIRAN INTRAVENA DALAM PEMBEDAHAN DENGAN SPINAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAJA AHMAD TABIB TANJUNGPINANG
Categorie(s):
Author(s):
ENDANG PURNAMASARI
Publisher(s):
ISBN:
Keyword(s):
Hipo
termi,
Spinal Anestesi, E
lemen Penghangat Cairan
Intravena
DOI:
Abstract :
Gambaran Kejadian Hipotermi Pada Pemberian Elemen Penghangat
Cairan Intravena Dalam Pembedahan Dengan Spinal Anestesi
Di Rumah Sakit Umum Daerah Raja A
hmad Tabib
Tanjungpinang
Nama Peneliti Endang Purnamasari
Fakultas Kesehatan
Program Studi D IV Keperawatan Anestesiologi
Institut Teknologi Kesehatan Bali
Email:
[email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang:
Salah
satu komplikasi yang muncul setelah tindakan anestesi
adalah hipotermi
.
Komplikasi hipotermi dapat mengakibatkan gangguan sistem
syaraf seperti amnesia, kejang, penurunan kesadaran hingga koma. Penderita juga
akan mengalami penurunan tekanan darah karena j
antung tidak mampu memompa
darah dengan optimal sehingga organ tubuh tidak mendapat aliran darah, oksigen,
serta nutrisi. Dampak terburuk dari hipotermi adalah kematian.
Tujuan
:
M
engetahui bagaimana g
ambaran
kejadian hipotermi pada pemberian
elemen pengha
ngat cairan intravena dalam pembedahan dengan spinal anestesi di
Rumah Sakit Umum
Daerah
Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang
.
Metode
:
Peneliti
an ini me
nggunakan analisa kuantitatif dengan metode
pengumpulan data dengan pengamatan langsung.
Desain penelitian
y
ang digunakan
adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan antara penggunaan elemen
penghangat cairan intravena dengan kejadian hipotermi.
Hasil
:
Pengamatan b
erdasarkan tabel definisi frekuensi untuk usia, jenis kelamin,
IMT, lama operasi
didapatkan bahwa 70 responden sebagian
besar berusia dewasa
akhir 36
-
45 tahun sebanyak (28,6
%) responden, jenis kelamin yang paling banya
k
adalah perempuan sebanyak (49
%) responden, IMT
responden mempunyai
frekuensi sama pada indeks kurus dan normal yaitu
(
34.3
%) responden, dan lama
operasi lebih dari 1 jam sebanyak (5
8
%) responden.
Kesimpulan
:
D
ari hasil penelitian
didapatkan data usia dewasa awal hingga
manula yang mendapatkan elemen penghangat cairan intravena semua tidak
mengalami hipotermi. Berdasark
an indeks masa tubuh dari 70 responden yang di
teliti seluruhnya mendapat elemen penghangat cairan intravena sehingga tidak
mengalami hipotermi. Pengamatan berdasarkan lama operasi dari 70 responden
semuanya mendapatkan elemen penghangat cairan intravena
seluruhnya tidak
mengalami hipotermi.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan elemen penghangat
cairan intravena pada pembedahan dengan spinal anestesi tersebut cukup efektif
dalam mencegah terjadinya hipotermi.
Kata Kunci : Hipo
termi,
Spinal Anestesi, E
lemen Penghangat Cairan
Intravena
ISSN:
0
eISSN:
0
SIZE:
PAGE TOTAL:
Description:
SKRIPSI