PREVALENSI DAN GAMBARAN PENANGANAN MANDIRI LOW BACK PAIN PADA PETANI DI KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Wayan Sri Astini Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali Email : [email protected] ABSTRAK Latar belakang: Bekerja sebagai petani di sektor pertanian yang melibatkan kerja fisik dapat menyebabkan penyakit muskuloskeletal. Petani cenderung melakukan kegiatan pertanian berkelanjutan tanpa diselingi dengan periode istirahat yang tepat, yang pada akhirnya mereka mengalami rasa sakit akut dan menyebabkan ketidaknyamanan di berbagai bagian tubuh. Kegiatan pertanian meningkatkan risiko mengalami sakit punggung yang disebabkan oleh gerakan selama aktivitas. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi dan manajemen diri Low Back Pain di kalangan petani Metode: jenis penelitian ini merupakan survei deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu 337 petani yang tinggal di Kecamatan Sukawati, di wilayah Kabupaten Gianyar dipilih secara multistage random sampling, menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri untuk mengumpulkan data. Hasil: Mayoritas responden adalah laki-laki (97,9%), usia berkisar 41-80 tahun. Prevalensi petani yang mengalami Low Back Pain pada satu tahun terakhir adalah 90,8%. Di antara responden, 78,4% memiliki tingkat manajemen diri yang cukup, 20,6% menunjukkan manajemen diri yang buruk, hanya 1% yang menunjukkan tingkat manajemen diri yang baik. Kesimpulan: Nyeri punggung bawah sering terjadi pada petani di Kabupaten Sukawati. Disarankan bahwa petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan pencegahan dan manajemen nyeri punggung bawah. Kata kunci: Low Back Pain, Petani, Manajemen diri

PREVALENCE AND SELF MANAGEMENT OF LOW BACK PAIN AMONG FARMERS IN SUKAWATI DISTRICT, GIANYAR REGENCY Ni Wayan Sri Astini Bachelor of Nursing Study Program Bali Institute of Technology and Health Email: [email protected] ABSTRACT Background: Working as farmers in the agricultural sector that involve physical labor can cause musculoskeletal diseases. Farmers tend to carry out continuous farming activities without interspersed with proper rest periods, which in the end they experience acute pain and cause discomfort in different parts of the body. Farming activities increase the risk of experiencing back pain caused by movements during the activity. Objective: The purpose of this study was to identify the prevalence and self-management of low back pain among farmers. Method: The study employed a descriptive survey with a cross sectional design. Respondents were 337 farmers living in Sukawati District, area in Gianyar Regency that selected by multistage random sampling. Self-developed questionnaires were used to collect data. Results: Majority of respondents were male (97.9%), age ranged 41-80 years. Prevalence of low back pain defined low back pain in the last year was 90.8%. Among respondents, 78.4% had moderate level of self-management, 20.6% indicated poor self-management, only 1% showed good level of self-management. Conclusion: Low back pain are common among farmers in Sukawati District. It is suggested that health care workers provide health education of prevention and management of low back pain. Keywords: Low Back Pain, Farmers, self-management