Latar Belakang : Dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, aktivitas fisik memiliki peranan yang sangat penting karena saat melakukan aktivitas fisik terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian senam aerobik terhadap perubahan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan rancangan Quasy Eksperimen, dengan one-group pre test-post test design. Sampel yang digunakan yaitu 20 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu nonprobability sampling dengan sampling purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas I Denpasar Selatan selama 1 bulan. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi responden dalam rangka mengikuti intervensi senam aerobik, glukometer dan flashdisk dengan musik senam aerobik. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang pada pemberian intervensi senam aerobik terhadap perubahan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Dari hasil perubahan gula darah yang menunjukan penurunan rata-rata responden dimana dari hasil pre test (Median = 145,50) ke post test (Median = 131,50), yang artinya mengalami penurunan 14 mg/dL. Kesimpulan : Perbedaan rata-rata gula darah sewaktu yang signifikan dalam penelitian ini sangat dipengaruhi pemberian gerak dan aktivitas yaitu senam aerobik terhadap gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe II di Puskesmas I Denpasar Selatan. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Senam Aerobik, Gula Darah Sewaktu

Background: Physical activity has a very important role in controlling blood sugar level, because when we do any physical activities, there is an increase in glucose usage by active muscles and it can directly cause a decrease in blood glucose. Aim: To find out the effect of aerobic exercise on blood sugar level in patients with type II diabetes mellitus in the working area of Public Health Centre I, South Denpasar. Method: This study employed a quasi-experiment design, with one-group pre and post-test design. 20 respondents involved in this study were selected through purposive sampling. This research was conducted at Public Health Centre I South Denpasar for 1 month. The instruments used were: 1) respondents’ observation sheet for the aerobic exercise intervention, 2) glucometer and 3) a flash disk with aerobic exercise music. Results: The results of this study indicated that there is an effect of aerobic exercise on the blood sugar level pf patients with type II diabetes mellitus in the working area of Public Health Centre I, South Denpasar. The results showed a decrease in blood sugar level, from pre-test (Median = 145.50) to post-test (Median = 131.50), which means a decrease of 14 mg/dL. Conclusion: The significant difference in the random blood sugar in this study was strongly influenced by the aerobic exercise for patients with type II diabetes mellitus at Public Health Centre I South Denpasar. Keywords: Type II Diabetes Mellitus, Aerobic Exercise, Random Blood Sugar