Latar Belakang: Kasus bunuh diri di Indonesia mengalami peningkataan dalam beberapa waktu terakhir. Maraknya kasus bunuh diri di Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa menjadi salah satu hal yang perlu dikhawatirkan. Maka dari itu, perlu dilakukannya deteksi dini mengenai stres dan depresi dikalangan mahasiswa agar tidak berujung pada bunuh diri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui huubungan stress akademik dengan depresi mahasiswa tingkat akhir pada pasca covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini, penentuan ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan semua populasi mahasiswa tingkat akhir di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali yaitu 259 Orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner selama 1 bulan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh sebagian besar responden mengalami stres akademik dengan kategori high level sebanyak 222 responden (85,7%), sementara pada variabel depresi diperoleh sebagian besar mahasiswa tidak mengalami depresi 195 responden (87,3%). Hasil uji Fisher diketahui nilai p > 0,438. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan stres akademik dengan depresi pada mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang antara stres akademik dengan depresi mahasiswa tingkat akhir pada pasca covid-19. Diharapkan agar pembaca selalu menjaga kesehatan fisik, emosional maupun psikis. Kata Kunci: Stres Akademik, Depresi.

Background: In Indonesia, the number of suicide cases has increased recently. One of the things to be concerned about is the number of suicides happening in Indonesia, particularly among students. Consequently, it's important to identify stress and sadness in adolescents at an early age to prevent suicide. Purpose: To determine the correlation between academic stress and depression among final year students in post covid-19. Method: This study implemented a cross sectional approach. There were 259 final year students at Institute of Technology and Health Bali recruited as sample of the study. The data were collected by using questionnaire that was carried out for one month. Data were analyzed univariately and bivariately using SPSS. Result: The finding showed that there were 222 resopndents (85.7%) experienced academic stress with high level category. While in the depression variable, there were 195 respondents (87.3%) did not experience depression. The Fisher test showed that p > 0.438. It can be concluded that there was no correlation between academic stress and depression among final year students. Conclusion: There is no correlation between academic stress and depression among final year students in post covid-19. It is expected that readers could maintain physical, emotional and psychological health. Keywords: Academic Stress, Depression.