Latar Belakang: Ulkus diabetikum merupakan komplikasi dari diabetes melitus yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Dengan meningkatnya prevalensi ulkus diabetikum, dibutuhkan kesiapan perawat dalam tatalaksana ulkus diabetikum yang sangat bergantung pada tingkat pengetahuan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kesiapan perawat tentang tatalaksana ulkus diabetikum yang membutuhkan perawatan jangka panjang di Puskesmas Wilayah Kabupaten Jembrana. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi menggunakan pendekatan cross sectional, Sampel yang digunakan adalah perawat yang bekerja di Puskesmas Wilayah Kabupaten Jembrana yang berjumlah 84 responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kesiapan. Data dianalisis dengan uji Spearman rho. Hasil: Sebagian besar tingkat pengetahuan perawat dalam kategori pengetahuan baik dan sebagian besar perawat memiliki kesiapan tatalaksana ulkus diabetikum dalam kategori siap dengan hasil korelasi p-value 0,002. berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan perawat tentang tatalaksana ulkus diabetikum yang membutuhkan perawatan jangka panjang di Puskesmas Wilayah Kabupaten Jembrana dengan Kekutan korelasi sebesar 0,334 dikatakan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi rendah. Kesimpulan: Diharapkan tenaga kesehatan agar melaksanakan pelatihan untuk memperdalam pemahaman dan pengetahuan yang up-to-date untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan perawat dalam melakukan tatalaksana ulkus diabetikum. Kata Kunci: Ulkus Diabetikum, Pengetahuan, Kesiapan, Perawatan Jangka Panjang

Background: Diabetic ulcer is a complication of diabetes mellitus that requires long-term care. With the increasing prevalence of diabetic ulcers, nurses' readiness is needed in the management of diabetic ulcers which is highly dependent on the level of knowledge. Aim: to find out the correlation between the level of knowledge and the readiness of nurses on diabetic ulcers management that require long-term care at the Public Health Centre Jembrana Regency. Methods: This study employed quantitative study with a correlation analytic design using a cross sectional approach. The sample of study were nurses who worked at the Public Health Centre Jembrana Regency, a total of 84 respondents, selected through total sampling. The data were collected using questionnaires to measure the knowledge level and readiness. The collected data were then analysed using Spearman rho test. Results: The majority of nurses had a good knowledge and ready on the management of diabetic ulcers (p-value 0.002, r = 0.334). The p-value indicated a positive and weak correlation between the level of knowledge and readiness of nurses on the management of diabetic ulcers that require long-term care at the Public Health Centre Jembrana Regency. Conclusion: It is expected that health practitioners participate in a training to deepen their understanding and to gain up-to-date knowledge to improve their knowledge and readiness in managing diabetic ulcers. Keywords: Diabetic Ulcer, Knowledge, Readiness, Long Term Care