Latar belakang : Tingkat ketergantungan seseorang yang mengalami stroke akan meningkat, sehingga seseorang tidak mandiri dalam melakukan aktivitas seharihari. Dukungan keluarga yang besar dapat meningkatkan keberhasilan penyembuhan dan pemulihan. Dukungan keluarga akan dapat membantu proses perawatan pasien agar penderita stroke dapat melakukan aktivitas kembali secara mandiri. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada pasien stroke di RSUD Wangaya kota Denpasar. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien stroke yang melakukan pemeriksaan di RSUD Wangaya kota Denpasar dengan jumlah sampel sebanyak 316 responden dengan metode consecutive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan dua kuesioner yaitu kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian barthel indeks. Data dianalisis menggunakan spearmen-rho. Hasil : Hasil uji statistic menggunakan spearmen-rho terhadan n=316 dengan level signifikan p-value (0,001)

Background. The level of dependence of a person who had stroke will increase in carrying out daily activities. Great family support can improve the success of healing and recovery. Family support will help the patient caring process; thus, stroke patients can return to activities independently. Aim. To determine the correlation between family support and the level of independence in Activity Daily Living (ADL) of stroke patients at Wangaya Hospital, Denpasar. Method. This study employed cross-sectional approach. There were 316 respondents obtained as the sample using consecutive sampling technique. The data were collected using two questionnaires, namely the family support questionnaire and the Barthel independence index questionnaire. The data were analyzed using Spearman-Rho. Finding. The statistical test using Spearman-Rho showed significant level of pvalue 0.001