Latar Belakang: Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk luka kaki diabetik. Penggunaan alas kaki yang tepat menjadi salah satu langkah pencegahan utama, namun banyak pasien masih kurang memahami pentingnya hal ini. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alas kaki dengan perilaku pencegahan risiko luka kaki pada pasien diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penderita DM di wilayah kerja Puskesmas 1 Denpasar Timur yang diakomulasikan dari bulan April – Mei 2024 yaitu sebanyak 224 penderita dan jumlah sampel sebanyak 142 responden dengan metode convenience sampling . Data dikumpulkan melalui kuesioner pengetahuan penggunaan alas kaki dan perilaku pencegahan luka kaki yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji Spearman-rho. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan sebagian besar responden adalah perempuan (52,8%), dengan rentang usia 60-75 tahun (49,3%) dan dengan pendidikan mayoritas SMA (40,1%). Berdasarkan pengetahuan penggunaan alas kaki responden sebagian besar memiliki pengetahuan penggunaan alas kaki yang baik sebanyak 116 orang (81,7%) dan perilaku pencegahan resiko luka kaki juga dominan memiliki perilaku baik sebanyak 112 orang (78,9%). Sehingga dari uji analisis dengan Spearman-rho hasil menunjukkan koefisien korelasi (r) = 0,981, yang berarti terdapat hubungan positif sangat kuat antara pengetahuan dan perilaku dan nilai signifikan (Sig. 2-tailed) < 0,001, menunjukkan bahwa hasil ini sangat signifikan secara statistik (p < 0,01). Kesimpulan: Pengetahuan penggunaan alas kaki dapat mempengaruhi perilaku pencegahan resiko luka kaki penderita diabetes melitus. Kata Kunci: Diabetes melitus, alas kaki, pengetahuan, perilaku pencegahan, luka kaki diabetik.

Background. Diabetes mellitus (DM) can lead to serious complications, including diabetic foot ulcers. Proper footwear use is one of the main preventive measures, but many patients still lack understanding of its importance. The purpose of this study was to determine the correlation between the knowledge of footwear use and foot injury prevention behavior in diabetes mellitus patients in the working area of Public Health Centre I East Denpasar. Method. This study employed a quantitative design with a cross-sectional approach. The population of this study was all DM sufferers in the working area of 1 Denpasar Timur, which was accumulated from April – May 2024, totaling 224 sufferers. In this study, 142 respondents were recruited as a sample using convenience sampling. Data were collected using questionnaires on footwear use knowledge and foot injury prevention behavior, which have been tested for validity and reliability. Data were analyzed using the Spearman-Rho test. Results. Findings indicated that most respondents were female (52.8%), with an age range of 60-75 years (49.3%) and with a majority of high school education (40.1%). Based on the footwear knowledge use, most respondents had good footwear use knowledge, with 116 respondents (81.7%), and foot injury prevention behavior was also dominated by good behavior, with 112 respondents (78.9%). Therefore, from the analysis test with Spearman-rho, the results showed a correlation coefficient (r) = 0.981, which means there was a very strong positive correlation between knowledge and behavior and a significant value (Sig. 2-tailed) < 0.001, indicating that this result was statistically significant (p < 0.01). Conclusion. Knowledge of footwear use can influence foot injury prevention behavior in diabetes mellitus patients. Keywords: Diabetes Mellitus, Footwear, Knowledge, Prevention Behavior, Diabetic Foot Ulcer