HUBUNGAN LAMA PUASA PRE ANESTESI DENGAN KEJADIAN HIPOTENSI PADA PASIEN YANG AKAN MENJALANI OPERASI DI RSD MANGUSADA BADUNG Andro Az Zahdits Sutrisno Putra Fakultas Kesehatan Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi Institut Teknologi dan Kesehatan Bali Email: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Puasa sebelum operasi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pasien yang akan menjalani operasi, namun kejadian puasa yang berkepanjangan masih sering dilaporkan terjadi. Salah satu resiko dari puasa yang berkepanjangan adalah perubahan status hemodinamika yaitu terjadinya penurunan tekanan darah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lama puasa dengan kejadian hipotensi pada pasien yang akan menjalani operasi. Metode: penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan menjalani operasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan yaitu non probability sampling dengan accidental sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 90 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu rekam medis dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil: diketahui sebagian besar responden lebih mengalami hipotensi yaitu sebanyak 61 (74,4%) dan sebagian besar responden menjalani puasa lebih dari 8 jam sebanyak 52 (58,2%). Berdasarkan keseluruhan uji statistik terdapat hubungan lama puasa pre anestesi dengan kejadian hipotensi (p-value 0,001) Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara lama puasa pre anestesi dengan kejadian hipotensi di RSD Mangusada Badung. Artinya semakin lama durasi puasa yang dijalani responden maka semakin besar kejadian hipotensi. Kata Kunci: Lama puasa, hipotensi, pre anestesi

THE CORRELATION BETWEEN LONG PRE-ANESTHETIC FASTING WITH HYPOTENSION IN PATIENTS WHO WOULD UNDERGO SURGERY AT MANGUSADA HOSPITAL BADUNG Andro Az Zahdits Sutrisno Putra Faculty of Health Diploma IV Nursing Anesthesiology Institute of Technology and Health Bali Email: [email protected] ABSTRACT Background: Fasting before surgery is mandatory for patients who will undergo surgery, but the incidence of prolonged fasting is still frequently reported. One of the risks of prolonged fasting is a change in hemodynamic status, namely a decrease in blood pressure.The purpose of this study was to determinethe correlation between long pre-anaesthetic fasting and hypotension in patients who would undergo surgery at Mangusada Hospital Badung. Method: This study employed a descriptive design with a cross-sectional approach. The sample in this study were all patients who would undergo surgery and met the inclusion and exclusion criteria. The sampling technique used was non-probability sampling with accidental sampling. Respondents in this study amounted to 90 people. Data collection tools used were medical records and interviews. The data analysis in this study used the Chi-Square test. Results: Findings indicated that most respondents had hypotensive by 61 (74.4%) respondents and most of the respondents fasting for more than 8 hours were 52 (58.2%) respondents. Based on the overall statistical test, there was a correlation between pre-anaesthesia fasting duration and the occurrence of hypotension (p-value 0.001) Conclusion: There is a significant correlation between pre-anaesthesia fasting duration and the occurrence of hypotension at the Mangusada Hospital, Badung. This result means that the longer the fasting duration the respondent undergoes, the greater the occurrence of hypotension. Keywords: Fasting duration, hypotension, pre-anaesthesia