Latar Belakang: Induksi anestesi menggunakan fentanil-propofol dapat menjaga kestabilan hemodinamik pasien dengan penurunan nilai MAP < 20%. Ko-induksi fentanil dapat menyebabkan vasodilatasi sehingga pemberian koinduksi ini memiliki peranan terjadinya penurunan MAP, pada lansia dengan penyakit penyerta dan fisiologis yang lemah, menjadi lebih rentan sehingga berisiko terjadi penurunan perfusi ke jaringan dan dapat mengganggu autoregulasi organ dalam tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perubahan tekanan darah dan mean arterial pressure (MAP) setelah dilakukan ko-induksi fentanil pada pasien lansia di RSUD Wangaya. Metode: Desain penelitian ini adalah multiple case study dengan pendekatan deskriptif kualitatif pada 5 partisipan yang akan dilakukan ko-induksi fentanil pada pasien lansia di RSUD Wangaya. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil: Seluruh partisipan mengalami penurunan tekanan darah sistolik, diastolik, dan mean arterial pressure (MAP), khususnya partisipan 1 mengalami hipotensi lebih dari nilai baseline. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dan MAP setelah dilakukan ko-induksi fentanyl. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian mengenai perubahan tekanan darah dan mean arterial pressure (MAP) setelah dilakukan ko-induksi fentanil khususnya bagi pasien lansia. Jika terjadi penurunan tekanan darah dan MAP > 20% nilai baseline penanganan yang tepat yaitu dengan pemberian vasopressor untuk menaikan tekanan darah Kata kunci : Tekanan Darah, Mean Arterial Pressure, Ko-induksi, Fentanil.

Background: Induction of anesthesia using fentanyl-propofol can maintain the hemodynamic stability of patients with a decrease in MAP value < 20%. Fentanyl co-induction can cause vasodilatation so that this conduction has a role in reducing MAP, in the elderly with comorbidities and physiological weakness, it becomes more vulnerable so that there is a risk of decreased perfusion to the tissue and can interfere with organ autoregulation in the body. Aim: This study aimed to find out the changes in blood pressure and mean arterial pressure (MAP) after fentanyl co-induction in elderly patients at Wangaya Hospital. Methods: This study employed the multiple case study design with qualitative descriptive approach on 5 elderly participants in Wangaya Hospital who will be co-induced with fentanyl. The data were collected through observation and documentation. Results: All participants experienced a decrease in systolic, diastolic, and mean arterial pressure (MAP), especially participant 1 who experienced hypotension below the baseline value. Conclusion: Based on this study, there was a decrease in systolic and diastolic blood pressure and MAP after fentanyl co-induction. This study is expected to be used as a reference and material regarding changes in blood pressure and mean arterial pressure (MAP) after fentanyl co-induction, particularly in elderly patients. If there is a decrease in blood pressure and MAP> 20% baseline value, the right treatment is to give vasopressors to increase the blood pressure. Keywords: Blood Pressure, Mean Arterial Pressure, Co-induction, Fentanyl.